(HUMAS – 17 Mei 2024) – “Kalau kamu ingin membuat satu produk, curahkan 50% waktumu untuk bergelut menyelesaikannya. Jangan pernah menerima ajakan pertemuan kalau kamu belum selesai”, ini adalah ungkapan dari Andy Grove, mantan presiden Intel. Ternyata, Grove juga punya cara berbeda untuk mengatur waktunya. Grove mengaku tidak akan pulang ke rumah ketika pekerjaannya belum selesai. “Pekerjaan tidak pernah selesai, dan akan selalu ada banyak hal untuk dikerjakan”, katanya dikutip dari majalah Inc.
Beberapa contoh di atas merupakan segelintir orang yang mampu memanfaatkan waktu yang mereka punya targetkan untuk dapat meraih kesuksesan. Dengan waktu yang diberikan Tuhan YME sama, bagaimanakah kamu saat in menggunakan waktumu? Rasanya sangat tidak mungkin untuk tidak memikirkan manajemen waktu untuk kehidupan sendiri. Minimal dalam satu hari pasti punya rencana akan melakukan apa, walau itu hanya rencana untuk main game seharian. Yang harus disadari bersama adalah bagaimana penggunaan waktu yang kita investasikan dapat berjalan dengan baik dan juga dapat berjalan efektif dan efisien. Namun, ketika ternyata rencana tidak sejalan dengan kenyataan, maka banyak yang akan kecewa, walaupun kekecewaan yang didapatkan tidak saat ini. Mereka yang kecewa mulai membandingkan keadaan yang mereka alami dan keadaan yang mereka rencanakan, dan dari perbandingan lalu muncul kesedihan. Kesedihan menjadi akar dari depresi, stres, dan berbagai penderitaan batin lainnya. Semua rencana-rencana yang telah dipikirkan tersebut berpijak pada satu pandangan tentang waktu. Kita memacu diri kita untuk bisa berlari dengan waktu, bahkan kita pun merasa terus dikejar oleh waktu.
Sebenarnya jika kita ingin mengatur kehidupan kita, mengubahnya menjadi menyenangkan, itu hal yang mudah saja. Yang kita butuhkan adalah mengatur waktu kita sebaik-baiknya. Pengaturan waktu yang efektif merupakan hal yang mendasar untuk ruang lingkup berbagai wilayah kehidupan. Manajemen waktu dapat membuat kita menyelesaikan pekerjaan secara cepat. Selain itu manajemen waktu dapat meningkatkan kualitas kehidupan baik dalam pekerjaan maupun di luar pekerjaan. Manajemen waktu merupakan alat yang efektif untuk membantu seseorang maupun organisasi meraih sasarannya, sehingga penting untuk memahami dan mengamalkan ilmu manajemen waktu.
لوقت أنفاس لا تعود
“Waktu adalah napas yang tidak mungkin akan kembali”
Syaikh Abdul Malik Al-Qosim berkata, “Waktu yang sedikit adalah harta berharga bagi seorang muslim di dunia ini. Waktu adalah napas yang terbatas dan hari-hari yang dapat terhitung. Jika waktu yang sedikit itu (yang hanya sesaat atau beberapa jam) bisa berbuah kebaikan, maka ia sangat beruntung. Sebaliknya jika waktu disia-siakan dan dilalaikan, maka sungguh ia benar- benar merugi, dan waktu yang berlalu tidak mungkin kembali selamanya. Hendaknya kita sadar bahwa waktu merupakan sesuatu yang sangat berharga bagi seorang hamba. Sungguh disayangkan jika waktu berlalu begitu saja tampa digunakan untuk melakukan ketaatan dan beribadah kepada Allah ta’ala yang telah banyak memberikan nikmat kepada kita. Mengenai waktu yang tidak berjalan sesuai rencana pasti akan menyebabkan penyesalan. Mengapa dulu aku tidak begini? Ngapain saja selama 3 tahun terkahir? Dan banyak pertanyaan yang akan mengakibatkan penyesalan yang tak berkesudahan yang membuat kita gagal move on.
Pada awal abad 20, filsafat barat menimba banyak sekali pemikiran dari filsafat timur, terutama tradisi Taoisme dan Buddhisme yang berkembang di Cina dan India. Di dalam filsafat timur, waktu dilihat sebagai persepsi manusia, ia tidak bisa dipisahkan dari kedirian manusia itu sendiri. Pandangan semacam ini sudah mengakar begitu kuat di dalam tradisi Cina dan India. Mereka melihat, bahwa waktu tak bisa dilepaskan dari pikiran manusia. Maka dari itu, bisa juga dirumuskan, bahwa waktu adalah aku. Jika Einstein melihat kaitan tak terpisahkan antara ruang-waktu, maka filsafat timur melihat kaitan yang tak terpisahkan antara waku-waktu.
Negara di timur yang menjadi panutan salah satunya adalah Jepang. Bagi bangsa Jepang, penggunaan waktu yang baik akan berjalan linier dengan kesuksesan. Penggunaan waktu di Jepang memberikan dampak yang baik dalam kehidupan mereka dan menjadikan sebuah tradisi turun-temurun. Selain memiliki etos kerja yang baik mereka juga membentuk kedisiplinan, seperti yang diuraikan berikut ini:
1. Kai Zen
Prinsip ini diyakini bangsa Jepang sebagai sebuah komitmen tinggi pada pekerjaan. Orang Jepang cenderung bekerja sesuai timeline. Setiap pekerjaan harus dilaksanakan dan diselesaikan sesuai jadwal agar tak timbul pemborosan. Mereka sangat menjunjung tinggi asas “Optimalisasi biaya dan waktu dalam menghasilkan produk yang berkualitas tinggi”.
2. Perusahaan Untung Maka Saya pun Demikian
Orang Jepang rela bekerja keras demi kemajuan dan nama baik perusahaan, bahkan terkadang rela bekerja lembur tanpa mengharapkan imbalan bayaran tambahan. Mereka beranggapan bahwa jika perusahaan untung besar, secara otomatis mereka juga akan mendapatkan kompensasi yang setimpal.
3. Tidur 30 Menit di Jam Istirahat
Orang Jepang sangatlah menghargai waktu. Ketika jam 8 pagi masuk kerja, tak ada lagi obrolan dan canda, mereka akan langsung serius bekerja. Namun jika waktu makan siang telah tiba, mereka baru akan kembali berkumpul bersama teman-teman untuk makan dan mengakrabkan diri, dan setelah itu mereka masih akan meluangkan waktu selama 30 menit untuk recharge energi dengan tidur siang.
4. Bushido
Prinsip tentang semangat kerja keras ini sangat dijunjung tinggi oleh orang Jepang. Semangat ini telah diwariskan secara turun-temurun yang dipelajari oleh Jepang dari dunia barat. Namun kini kenyataannya, justru dunia barat-lah yang gantian terpukau dan harus belajar banyak dari Jepang.
5. Keishan
Prinsip keishan inilah yang mendorong orang Jepang untuk terus melakukan inovasi. Khususnya dalam dunia kerja, orang Jepang harus mampu melakukan perubahan secara berkesinambungan. Konsep ini menuntut kerajinan, kesungguhan, minat, dan keyakinan, hingga akhirnya timbul kemauan untuk belajar dari orang lain.
6. Tepat Waktu Daripada Mengecewakan
Kamu tentu tak akan kaget dengan kebiasaan orang Jepang yang selalu tepat waktu. Bagi mereka, datang terlambat akan mengecewakan seseorang yang diajak janjian karena membuat mereka menunggu. Mereka menggunakan logika sederhana saja. Misalnya, berjanji untuk melakukan pertemuan pada pukul 18.00, orang Jepang akan datang 10 atau 20 menit lebih cepat, yakni 17.40 atau 17.50, karena tak ingin membuat orang lain cemas dan sedih karena menunggu. Biasanya, seseorang akan mulai gelisah di beberapa menit terakhir sebelum waktu yang dijanjikan, orang Jepang sangat paham hal itu.
Dari 6 tradisi Jepang tersebut sangat terlihat bahwa bangsa Jepang sangat menghormati waktu yang mereka punya. Dampak penggunaan waktu yang disiplin membentuk karakter yang tidak hanya sesaat, tetapi juga mampu mengakar hingga menjadi sebuah kebiasaan atau tradisi, bangsa Jepang mampu membagi waktu mereka.
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari hal ini dalam penggunaan waktu adalah bahwa kita perlu menghormati waktu yang kita miliki. Dengan menggunakan waktu secara disiplin, kita dapat membentuk karakter yang tidak hanya sesaat, tetapi juga mampu mengakar hingga menjadi sebuah kebiasaan atau tradisi. Dengan demikian, penggunaan waktu yang baik dapat membantu dalam meningkatkan kesuksesan dan membentuk kedisiplinan, serta mempengaruhi kehidupan sehari-hari. Selaku Guru kita dapat menggunakan contoh-contoh ini sebagai bahan ajar untuk mengajarkan pentingnya penggunaan waktu yang efektif dan disiplin pada siswa. (Written by Muhammad Al Husari). FYZ
Kok sama materi nya ya…
Saya pagi tadi tegur anak masalah waktu juga ..
Luar biasa tulisannya…
MasyaAllah….
terimakasih sudah mengingatkan tentang waktu 🙂
Manajemen waktu memang bagian yang krusial dalam penerapan kedisiplinan, disiplin adalah bagian penting dari kesuksesan.
Semoga Kita semua bisa memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya.
Mengelola waktu perlu keahlian khusus karena musuh kita itu yang diri sendiri terkadang kita kalah dengan diri kita dalam hal waktu ini. berapa banyak waktu yang kita abaikan sehingga tertundanya kerjaan atau aktifitas.
jika kita dapat belajar mengatur waktu secara efektif, akan lebih mudah untuk mencapai hasil yang lebih besar.