(HUMAS – 14 Juni 2025) – Secangkir kopi bukan sekadar minuman yang menemani pagi atau mengusir kantuk di malam hari. Ia adalah simbol kehidupan dengan segala rasa dan dinamika yang menyertainya. Dari pahitnya biji kopi yang digiling hingga aroma harum yang menguap setelah diseduh, kopi mengajarkan banyak hal tentang makna hidup. Kopi tidak serta-merta hadir dengan cita rasa yang sempurna. Ia harus melewati berbagai proses: dipetik, dijemur, disangrai dan digiling sebelum akhirnya bisa dinikmati. Begitu pula dengan kehidupan, kita harus melewati berbagai ujian dan pengalaman pahit sebelum mencapai kesuksesan dan kebahagiaan. Setiap tahap dalam hidup membentuk diri kita, sebagaimana setiap proses mengolah kopi membentuk rasanya.
Pahitnya kopi mengajarkan bahwa dalam hidup, tidak semua hal akan selalu manis. Ada saat-saat sulit yang harus dihadapi. Namun, justru dari kepahitan itu, kita belajar untuk menghargai kebahagiaan. Sama seperti secangkir kopi yang terasa lebih nikmat ketika kita terbiasa dengan rasanya, begitu pula kehidupan akan terasa lebih bermakna ketika kita mampu menerima setiap tantangan dengan lapang dada. Ada berbagai jenis kopi di dunia ini, masing-masing dengan karakteristiknya sendiri. Ada yang ringan, ada yang pekat, ada yang beraroma kuat, dan ada yang lebih lembut. Begitu pula manusia, setiap individu memiliki keunikannya sendiri. Kita tidak bisa membandingkan satu sama lain karena setiap orang memiliki jalannya masing-masing. Seperti kopi yang berbeda-beda tetapi tetap memiliki keistimewaannya sendiri, setiap manusia juga memiliki peran yang berharga dalam kehidupan ini.
Kopi juga mengajarkan kita untuk menikmati proses. Ketika seseorang menyeduh kopi, ia harus meluangkan waktu, menikmati aroma yang keluar, dan menyeruput perlahan agar dapat merasakan cita rasanya sepenuhnya. Dalam hidup, kita pun harus belajar menikmati setiap momen, baik yang membahagiakan maupun yang penuh tantangan. Terburu-buru hanya akan membuat kita kehilangan esensi dari perjalanan hidup yang sebenarnya. Tak jarang, kopi dinikmati dalam kebersamaan. Ia menjadi saksi perbincangan hangat antara sahabat, keluarga, atau bahkan menjadi teman setia dalam kesendirian. Kopi mengajarkan bahwa dalam hidup, kita membutuhkan keseimbangan antara bersosialisasi dan merenung. Ada saatnya kita berbagi cerita dengan orang lain, tetapi ada pula saat di mana kita perlu menyendiri untuk memahami diri sendiri.
Pada akhirnya, secangkir kopi mengajarkan bahwa hidup adalah perjalanan yang penuh rasa. Ada pahit, manis, asam dan gurih yang berpadu membentuk keunikan. Begitu juga dengan kehidupan yang tidak melulu indah, tetapi selalu memberi pelajaran berharga bagi mereka yang mau menikmati dan memaknainya. Maka, seperti secangkir kopi, hiduplah dengan penuh rasa dan syukuri setiap tegukan perjalanan yang telah dilalui. (Written by Muhammad Al Husari). FYZ
mantap
Luar biasa
Keren